Upacara adat ini
diadakan setiap tahun sekali, sebagai penanda hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Menjadi tempat berkumpul warga yang tinggal di Jogja, sekaligus pemersatu
segala beda di kota budaya ini. Penasaran keseruannya? Yuk, disimak.
Asal usul Sekaten
Banyak yang
mengamini bahwa kata Sekaten berasal dari kata syahadatain yang dalam bahasa arab berarti kalimat sahadat. Kalimat
ini diyakini sebagai kalimat pengukuh pengakuan akan ketuhanan dan kenabian
Muhammad SAW. Namun demikian, ada pula yang berpendapat bahwa Sekaten berarti sakati yang berarti adanya dua perangkat
gamelan yang akan digunakan untuk menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Kedua versi tersebut memang tidak lepas dari adanya tokoh Muhammad SAW karena
memang perayaan ini dilaksanakan untuk menyambut hari kelahiran beliau.
Tahapan prosesi
Sekaten
Tahapan pertama
tentu saja tahap persiapan. Seperti yang sudah disebutkan di atas, terdapat dua
gamelan yang akan ditabuh saat miyos gangsa, nah alat ini tentu saja harus
dipersiapkan. Selain gamelan tersebut, di akhir perayaan sekaten aka nada
gunungan. Para abdi dalem keraton sudah mencicil gunungan jauh-jauh hari tentu
saja.
Tahapan
selanjutnya yaitu dikeluarkannya gamelan tersebut. Nama galeman tersebut ialah
Kanjeng Kyai Guntur Madu dan Kanjeng Kyai Naga Wilaga. Biasanya, gamelan ini
dimainkan selepas sholat isya. Dimulainya memainkan gamelan ini menjadi penanda
pula dimulainya perayaan Sekaten.
Setelah itu,
gamelan akan dikeluarkan dan dipindah menuju halaman Masjid Agung Kauman.
Gamelan tersebut akan terus dibunyikan, kecuali pada malam Kamis malam. Hal
yang manarik adalah ketika malam ke tujuh. Pada mala mini, Sultan akan
berkunjung ke Masjid Gede untuk melakukan udik-udik
atau menbarkan uang logam kepada masyarakat.
Pada hari
selanjutnya, yaitu pada tanggal 11 Rabiul Awal, akan dibacakan riwayat Nabi
Muhammad SAW yang kemudian dilanjutkan dengan dikembalikannya gamelan ke tempat
penyimpanan. Kemudian, di tanggal 12 diadakan upacara Numplak Wajik atau Grebeg.
Penanda upacara adat ini adalah adanya gunungan yang diarak keluar dari area
Masjid Gede menuju halaman. Biasanya, gunungan akan dijadikan bahan rebutan
oleh masyarakat karena dipercaya membawa berkah.
Ada apa saja di
Sekaten?
Selayaknya sebuah
pesta penyambutan, yang dalam hal ini adalah penyambutan hari kelahiran Nabi
Muhammad SAW, sudah tentu begitu banyak hal yang harus dipersiapkan dan salah
satunya di sekaten ini. Seperti yang sudah-sudah, selalu ada pasar malam
sebagai sarana hiburan bagi warga dan tentu saja promosi berbagai produk lokal.
Khusus untuk pasar malam, anda akan bisa menemukan berbagai stan makanan,
minuman, wahana bermain, produk keperluan sehari-hari, hingga promo kendaraan
dari merk tertentu.
Yang menarik di
perayaan sekaten tahun ini, ada stan makanan yang menjual es krim dengan
siraman gas nitrogen yang membuat si pemakan bisa mengeluarkan asap layaknya
naga yang menyemburkan asap. Lucu dan menarik banyak pengunjung sekali makanan
ini. Dalam bahasa kuliner, seni memasak dengan mencampur bahan ini disebut juga
dengan gastronomi moleculer. Beberapa
dari anda mungkin berfikir kalau makanan ini berbahaya, namun ternyata sama
sekali tidak berbahaya. Dengan uang sebesar IDR 18.000,- anda sudah bisa
menikmati sensasi asap mengepul di udara dari mulut anda. Asik dan sangat
menarik.
Selain makanan
dengan sensasi gas nitrogen tersebut, bagi anda yang senang dengan makanan
tradisional juga bisa menyantap nasi uduk di sekaten. Banyak penjual nasi uduk
yang menjajakan hasil masakannya di depan halaman Masjid Kauman. Untuk makanan
yang lain, tersebar di seputaran kawasan Alun-Alun Utara dan banyak sekali spot
untuk bisa menikmati sajian makanan di dalam area Sekaten tersebut.
Selaian makanan,
area yang banyak dikunjungi adalah area baju bekas atau masyarakat Jogja
menyebutnya dengan awul-awul. Area
ini menjadi favorit karena terkadang anda bisa menemukan brand internasional
dengan harga lokal. Jika anda berniat ingin mengunjungi stan ini dan melihat
betapa beragamnya mode baju, siapkan masker penutup hidung karena di sini, debu
sangatlah banyak dan bau baju yang disajikan untuk diobrak-abrik sangat
beragam. Anda juga tidak bisa menawar di stan awul-awul ini karena harga yang
dipatok sangatlah pas dan pantas. Njenengan dana mepet namun ingin terlihat
fashionable? Awul-awul bisa menjadi solusi.
Untuk wahana
permainan, terdapat bianglala, kora-kora, rumah hantu, dan ombak air. Wahana
yang sangat memacu adrenalin dan membuat anda berteriak dengan lantangnya.
Apabila anda mau mencoba salah satu wahana tersebut, pastikan anda yakin dengan
keamanannya ya.
Bagi anda yang
hendak menikmati sensasi adat yang magis dan menyatukan banyak umat ini,
silakan datang menuju Alun-Alun Utara. Tidak dikenakan biaya masuk menuju area
perayaan sekaten ini, hanya biaya parkir sebesar 3 ribu untuk sepeda motor dan
5 ribu untuk mobil.
Comments
Post a Comment