Bagi masyarakat kota Jogja atau Solo, tentu tidak asing dengan wedhangan. Sebenarnya, arti kata wedhangan adalah air panas. Jadi, kalau anda mendengar ada orang beli wedhang jahe di Angkringan, itu artinya dia menginginkan jahe panas. Namun, masyarakat tidak menyebut wedhangan teh ketika memesan air minum the panas karena selalu rancu antara teh panas atau es teh. Unik ya. Nah, dibawah ini aka nada 5 rekomendasi jenis wedhangan yang bisa anda gunakan untuk menghangatkan badan atau malah sebagai dopping dikala badan sedang tidak enak. Monggo disimak.
1.Wedhang Jahe
Wedhang ini sungguh sangat masyur di kalangan para penikmat angkringan karena wedhang jahe merupakan salah satu komoditas utama di warung angkringan. Bahkan, beberapa angkringan memang terkenal dengan sajian ini. Biasanya, wedhang jahe disajikan hanya berupa aromanya saja yang kuat, namun beberapa warung angkringan memberikan wujud jahe yang seutuhnya sebagai penarik sekaligus pemberi tanda bahwa memang wedhang jahe yang dia sajikan menggunakan jahe asli.
Wedhang jahe yang rasa jahenya nonjok biasanya didapatkan dari proses mengolah jahe itu sendiri. Apabila jahe terlebih dahulu dibakar, biasanya aromanya akan keluar. Apakah hanya cukup dibakar? Ternyata tidak, karena setelah dibakar, jahe masih harus digeprek kemudian direbus. Ada beberapa yang menggunakan serai sebagai campuran rebusan, atau menggunakan jeruk ketika nanti wedhang jahe akan disajikan. Menggunakan gula batu juga akan menambah nikmat sajian wedhang ini loh, meski gula aren juga termasuk yang direkomendasikan.
2.Wedhang Uwuh
Beberapa dari anda mungkin sudah sering mendengar nama wedhang ini. Wedhang uwuh memang terkenal di wilayah Jogja bahkan bisa menjadi oleh-oleh bagi yang menyukainya. Nama uwuh sendiri berarti sampah, lantas wedhang uwuh berarti sampah di air panas dong ya? Tidak seharfiah itu, tapi mirip karena memang penampakan dari minuman ini seakan seperti kumpulan sampah di dalam gelas. Kenapa demikian? Ini dikarenakan campuran di wedhang ini memang terdiri dari bermacam rempah yang direndam di dalam gelas.
Campurannya biasanya terdiri dari jahe, kayu secang, kapulaga, irisan serai kering, daun sawo, cengkeh, dan kayu manis. Untuk pemanis, biasanya menggunakan gula batu sebagai pilihannya. Penggunaan gula batu ini tentu saja supaya tetap memunculkan warna merah dari kayu secang.
3.Wedhang Secang
Wedhang ini mempunyai kekhasan pada warnanya. Kenapa? Karena warna dari wedhang ini adalah merah. Kog bisa? Ini dikarenakan adanya kayu secang yang memang biasa digunakan sebagai pewarna baik itu untuk makanan atau untuk kain. Apabila anda memperhatikan, secang juga terdapat di komposisi wedhang uwuh, jadi tidak ayal jika warna dari wedhang uwuh adalah merah.
Apakah komposisi dari wedhang ini hanya kayu secang? Jawabannya adalah tidak. Karena, jika hanya dari kayu secang, maka aroma khas rempahnya tidak keluar.
Pembuat wedhang secang biasanya menggunakan jahe dan kapulaga sebagai penambah rempah untuk sajian ini supaya lebih beraroma. Masyakarat di Jogja lebih senang menggunakan sajian ini sebagai pengganti dari sajian sirup. Sama-sama berwarna merah namun ini lebih alami. Gula aren biasanya menjadi pemanis minuman ini supaya kekhasan alaminya tetap terjaga.
4.Wedhang Ronde
Siapa yang tidak kenal wedhang yang satu ini? Saya rasa anda sudah sering mendengar apalagi mencicipinya, bukan? Wedhang yang satu ini memang selalu identik dengan para pencari kehangatan di kala dingin menyerang. Selain itu, isian dari wedhang ini memang tidak saja mengenyangkan tetapi juga khas. Roti, kolang kaling, mochi, dan remukan kacangtanah sangrai bercampur dengan wedhang jahe nan kental sungguh sangat menggoda iman. Gula yang digunakan kebanyakan gula aren yang sudah dalam bentuk cair.
Wedhang ronde selain terkenal dengan kedekatannya dengan musim hujan, juga dekat dengan sajian nostalgia tempo dulu. Maka, tidak heran jika dibeberapa acara nostalgia sering tersedia minuman ini. Biasa disajikan dalam mangkok berukuran kecil, kenangan dan nikmat yang dibawanya tidak bisa dikatan kecil. Rasa nan legit dari gula aren bercampur dengan hangatnya jahe dan gurihnya kacang sangrai sontak menyeruakkan kenangan indah masa dahulu, bukan?
5.Wedhang Serai
Beberapa dari anda mungkin belum familair dengan wedhangan yang satu ini. Namun, saya bisa pastikan anda akan ketagihan dengan wedhang yang satu ini karena rempah serainya sangat kuat. Apalagi, bagi anda yang pernah merasakan wedhang jahe namun menginginkan rasa khas jahe yang minimalis. Wedhang ini memang mengedepankan rasa dan aroma serai.
Dalam pembuatannya, memang komposisi jahe dikurangi dan penggunaan serai dilebihkan.
Tidak hanya berhenti di inovasi serai dan jahe, beberapa orang suka mencampur wedhang ini dengan teh. Pemanis yang biasa digunakan adalah gula aren karena memberikan warna natural dalam sajian wedhang ini. Bagian serai yang digunakan tentu saja bagian batang atau bagian yang berwarna putih. Apabila menginginkan sajian nan menarik mata, biasanya batang serai disertakan saat penyajian. Natural namun unik sekali ya.
Comments
Post a Comment