Jenis-Jenis Baja yang Biasa Dipakai untuk Membuat Pisau Dapur

Suka mengoleksi pisau dapur yang tajamnya awet? Mungkin dibawah ini bisa jadi masukan untuk milih pisau dapur berkualitas berdasarkan bahan bajanya.

Untuk pesan pisau Klik disini

Tamahagane Steel
Baja Tamahagane terbuat dari campuran pasir besi dan karbon yang didapat dari arang bakar. Meterial ini dicampur secara tradisional menggunakan tungku panggang besar yang dibuat dari tanah liat yang bernama tatara yang suhu panas di dalam tungku dapat mencapai 1000'C. Pasir besi akan meleleh dan melebur dengan karbon dari arang yang dipakai untuk membakar di dalam tungku lalu mengendap di dasar tungku. Campuran pasir besi dan karbon ini yang dinamakan baja tamahagane yang sejak dulu dipakai untuk membuat pedang untuk samurai oleh orang Jepang. Di jaman sekarang, teknik membuat baja tamahagane masih dipakai untuk membuat pisau berkualitas tinggi yang ketajaman dan ketahanannya menyamai bilang pedang milik samurai.


19C27 steel
Baja 19c27 terbuat dari campuran Karbon 0.95%, Chromium 13,5%, Manganese 0.70%, Phospor 0.025%, Sulfur 0.1% dan Silikon 0.4%. Baja ini sangat populer dikalangan pembuat pisau di Jepang. Baja campuran murni yang sering dikenal dengan sebutan baja dari Swedia. Pisau yang dibuat dari baja ini memiliki ketajaman yang cukup tajam dan awet ketajamannya, serta daya tahan yang tinggi terhadap korosi/karat. Sangat mirip dengan baja 13C26 yang kandungan Karbon dan Chromiumnya lebih tinggi.


AEB-L steel
Baja AEB-L terbuat dari 0.67% karbon, 13% Chromium, 0.6% Manganese, Phospor 0.025%, Sulfur 0.015% dan silica 0.4% . Dari awal dikembangkan memang untuk pisau yang sangat tajam, baja ini dikenal dengan kemampuannya membentuk bagian tajam yang sangat baik. Daya tahan tinggi terhadap korosi. Tingkat daya tahan abrasi di level medium membuat baja ini mudah diasah. Baja ini mirip dengan baja 13C26


Aogami Super Steel
Baja Aogami Super terbuat dengan kandungan Carbon: 1.40-1.50%, Tungsten: 2.00–2.50%, Vanadium: .30-.50%, Chromium: .30-.50%, Molybdenum: .30-.50%, Manganese: .20-.30%, Phosphorus: .025%, Sulfur: .004%, Baja ini sangat disukai para entusia pembuat pisau, entah itu pisau dapur, pisau lipat, ataupun pisau berburu. Jika diolah dengan panas benar baja ini akan membentuk pisau yang fantastik. Salah satu baja populer dikalangan pembuat pisau di Jepang. Pisau yang dihasilkan bisa sangat tajam dan mudah diasah.


Ginsan Steel (silver 3)
Kandungan baja Ginsan adalah Carbon: .95%, Chromium: 13.00 – 14.50%, Manganese: .60 – 1.00%, Phosphorus: .030%, Sulfur: .020%, Silicon: .35%. Baja ini juga dikenal dengan Gin-3 atau Silver 3 yang memiliki sifat anti karat. Mulanya baja ini digunakan untuk bahan pembuat pisau dan gunting. Sangat mirip dengan baja 19C27, AEB-L, VG-1, dan MBS26.



HAP40 steel
HAP40 adalah baja semi-anti karat, baja yang sangat kuat dalam menjaga ketajaman. Kayaknya baja ini mampu menjadi baja terbaik di pasaran untuk memproduksi pisau dapur berkualitas tinggi. Baja ini diproduksi oleh Hitachi dengan kandungan Tungsten, Molybdenum, Vanadium, Cobalt. Dengan penanganan suhu yang pas baja ini dapat mencapai kekerasan pada level 65 HRC dan daya tahan tajamnya yang sangat luar biasa.


R-2 Steel
Baja R-2 sekarang satu grup dengan baja SG-2. Mereka sebenarnya adalah bahan yang sama. Baja yang memiliki kandungan Carbon: 1.25 – 1.45%, Vanadium: 1.80 – 2.20%, Chromium: 14.00 – 16.00%, Molybdenum: 2.30 – 3.30%, Manganese: .40%, Phosphorus: .03%, Sulfur: .03%, Silicon: .50% yang sangat bagus untuk membuat pisau dapur berkualitas. Dengan penanganan yang benar baja ini dapat memiliki daya tahan tajam mirip baja ZDP-189 dengan sifat lebih mudah diasah.


VG-10 Steel
Baja VG-10 terbuat dari campuran Carbon: .95 – 1.05%, Vanadium: .10 - .30%, Chromium: 14.50 – 15.50%, Molybdenum: .90 – 1.20%, Cobalt: 1.30 – 1.50%, Manganese: .50%, Phosphorus: .03%. Baja stainless ini paling populer dikalangan pembuat pisau di Jepang. Memiliki ketahanan tajam, mudah diasah, dan anti karat. Pabrikan Shun adalah yang paling terkenal sebagai pengguna baja ini untuk pisaunya. Pabrik pisau Miyabi menamai baja ini CMV60.


White #1 steel
Baja Putih ini punya kandungan 1.25 – 1.35%, Manganese: .20 - .30%, Phosphorus: .025%, Sulfur: .004%, Silicon: .10 - .20%. Sangat mirip dengan Blue Steel hanya tanpa unsur Krom dan Tungsten. Baja ini termasuk baja karbon murni, dikenal dengan nama Shiro-ko, baja yang populer untuk membuat pisau berkualitas tinggi. Baja ini memiliki ketajaman yang sangat ekstrem. Sebaiknya selalu dibersihkan setelah dipakai.


ZDP-189 steel
Baja ZDP-189 terbuat dari bahan Carbon: 3.00%, Tungsten: 1.50%, Vanadium: .10%, Chromium: 20.00%, Molybdenum: 1.30%. Mengandung karbon sangat tinggi sehingga sangat mahal untuk diproduksi. Terkenal kemampuannya dalam anti abrasi dan dapat dibuat pisau yang kekerasannya mencapai skala 67 HRC. Pisau yang terbuat dari baja ini sangat sulit jika diasah dengan tangan. Pabrikan Henckels menyebut baja ini dengan nama MC66





sumber foto semua diatas https://www.chefknivestogo.com


Beberapa jenis baja yang banyak dipakai untuk pisau yang dipasarkan di Indonesia

Baja 1.4110 Stainless
Dibuat oleh pabrik yang sama dengan pembuat pisau "swiss army" yang paling terkenal Victorinox. Baja 1.4110 ini di pakai oleh Victorinox untuk berbagai macam produknya. Kandungan karbon di baja ini berkisar antara .75-1% dan kandungan Chromium mencapai 14.8%. Baja buatan Victorinox ini memiliki tingkat kekerasan 56 HRC, cukup untuk pisau harian di rumah. Victorinox juga memproduksi baja 1.4021 dan 1.4031 untuk bahan per mobil keperluan yang lain.

DIN 1.4110
Baja DIN 1.4110 ini dipakai oleh pabrikan pisau dapur dari Brazil, Tramontina untuk produk tipe Centurynya. Kandungan karbon yang cukup tinggi membuat pisau Tramontina Century lumayan tangguh untuk kerja berat di dapur.

Baja Per Mobil
Khusus untuk baja per ini susah diidentifikasi tipenya kecuali dikasi info oleh pabrikan mobilnya. Baja yang paling sering digunakan untuk per adalah baja 5160.

Baja Damaskus
Istilah Damaskus sendiri dalam dunia pisau dan baja adalah sebutan untuk tekhnik pengolahan lanjutan baja. Teknik mengolah bilah besi baja dengan melipat lalu menempa dan melipatnya lalu ditempa lagi hingga berkali-kali lipatan sampai hasil lipatannya membentuk pola, yang kalo dalam istilah jawa disebut Pamor. Jadi apapun bahan bajanya bisa mendapatkan nama tambahan Damaskus jika proses tempanya menggunakan teknik melipat.

Baja AISI 440C
Baja 440C ini pabrikan Amerika, dengan spek stainless steel. Cocok digunakan untuk membuat pisau dapur. Kandungan Carbon mencapai 1.2% dan Chromium 16%. Jika dibikin pisau dengan teknik yang benar bisa mencapai kekerasan 60HRC


Baja K110
Baja ini Semi Stainless dengan kandungan Chromium sekitar 12% dengan karbon 1-1,5%. Baja ini sangat keras untuk standar pisau dapur, Sekarang bohler K110 sudah menjadi baja sejuta umat. 

Comments

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Post a Comment