Cacing Parasit di Wajah Seorang Wanita Ditemukan Berkat Selfie


Seorang turis wanita merasa sakit-sakit di wajahnya selama 2 minggu setelah pulang dari wisata di pinggiran Moskow, Rusia. Benjolan kecil muncul setiap rasa sakit tersebut menyerang. Namun 3-4 hari kemudian hilang, lalu muncul lagi di tempat yang lain masih di area wajah.

Setibanya di rumah dari wisata dia merasa sakit dan ada benjolan kecil di pipi kiri seblah bawah mata. 5 hari kemudian benjolan itu hilang dan muncul di sebelah atas mata kiri. 10 hari kemudian gantian bagian bibirnya yang benjol yang menyebabkan sakit dan peradangan.

Untuk merekam perkembangan sakitnya dia memotret selfie wajahnya. Dalam laporanya ke dokter, benjolan itu terasa panas dan gatal tapi tidak disertai gejala yang lain. Dia juga menyampaikan bahwa baru saja pulang dari trip wisata dan disana dia sering digigit nyamuk. Lalu dokter merasa sakitnya ini disebabkan oleh parasit yang disebarkan oleh nyamuk. Lalu tim dokternya mengoperasi bagian yang sakit dan berhasil mengeluarkan benda kecil panjang dan berwarna kuning. Hasil dari test lab benda tersebut diidentifikasi sebagai cacing Dirofilaria repens.

D. repens sebenarnya adalah cacing parasit yang sering menyerang anjing dan karnivora lainnya. Menyebar melalui perantara nyamuk - sangat jarang menular ke manusia kecuali karena "kecelakaan". Dirofilaria repens dapat ditemukan di kawasan Eropa, Asia dan Afrika, bisa mencapai panjang 170 mm dan hidup mencapai umur 10 tahun. Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit di AS melaporkan D. repens belum ditemukan di Amerika tapi di AS ada cacing parasit yang masih sekeluarga dengan D. repens yaitu D. immitis yang menyebabkan yang menyerang bagian jantung pada anjing dan D. tenuis yang menyerang rakun.

Pada hewan yang diserang, D. repens akan berkembang biak pada jaringan tissue di bawah kulit, melepaskan larva ke dalam saluran pembuluh darah. Larva yang kemudia dihisap dan terbawa melalui gigitan nyamuk. Larva yang ditubuh nyamuk akan berkembang dan kemudian menular ke korban gigitan nyamuk berikutnya. Dalam kasus yang langka cacing parasit D. repens yang menyerang manusia dapat mencapai organ seperti mata, payudara, paru-paru, dan alat kelamin laki-laki.

Dalam laporannya, Vladimir Kartashev ahli penyakit infeksi di Rostov State Medical University, Rostov O Don,  sebagai ketua di NEJM memberitakan bahwa D. repens memang pernah menjadi wabah di bekas kawasan Soviet dan sebagian Eropa. Sejak 1997 sendiri ada kurang lebih 4000 kasus di Russia dan Ukraina. Untungnya cacing parasit ini mudah ditangai dan tidak menyebabkan sakit yang berlanjut. Perempuan yang sakit tadi pun sudah sembuh.

cacing parasit Dirofilaria repens




via arstechnica.com
oleh Beth Mole, Ars Technica’s health reporter

Maka jagalah kebersihan lingkungan supaya nyamuk sulit berkembang biak di sekitar kalian.

Comments