Bruno adalah nama sebuah kecamatan di Kabupaten Purworejo. Kontur wilayahnya dataran tinggi berbukit-bukit. Apalagi yang sering berada di area pebukitan kalo bukan curug atau air terjun. Curug yang lebih dahulu terkenal bernama Curug Muncar. Lalu di tahun 2016 pemuda-pemudi karang taruna desa Giyombong bergerak untuk memberdayakan sebuah air terjun yang cukup indah di desanya yang bernama Curug Gunung Putri.
Tinggi air terjunnya kurang lebih 50 meter dengan bentuk 2 tingkat. Kalau musim kemarau debit airnya menngecil, maka curug ini paling indah jika dikunjungi pada musim hujan.
Area parkirnya sudah tertata rapi, dengan warung-warung makanan disekitar area parkir. Jarak dari parkiran ke curug gunung putri kurang lebih 300 an meter, lumayan untuk olahraga.
Lokasi curug bisa cek di link google map berikut https://goo.gl/maps/KzhQZedymC52 . Paling mudah di tempuh via jalur Kutoarjo-Kemiri-Bruno. Kurang lebih 1 jam perjalanan nyantai dari kota Kutoarjo.
Area air terjun gunung putri sudah dibangun lengkap dengan kamar mandi umumnya. Beberapa area spot foto diatas pohon tersedia di dekat curug sehingga kalian bisa foto-foto dengan latar belakang air terjun yang menarik. Tiket masuk cukup murah hanya Rp 5000.
Ada sebuah legenda untuk curug Gunung Putri. Dikisahkan berawal dari sejarah perjuangan Pangeran Diponegoro dalam merebut kemerdekaan dari Kekuasaan penjajahan Belanda di tahun 1825-1830. Dalam gerilyanya melawan Belanda, Pangeran Diponegoro sampailah di wilayah sebelah utara kabupaten Purworejo yang saat ini di beri nama Bruno. Pasukan Diponegoro terdiri dari Pejuang Pria dan wanita dimana para pejuang wanita bertugas menyiapkan kebutuhan makanan selama dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda. Singkat cerita selama dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda ada pejuang/prajurit wanita yang berparas tidak cantik (buruk rupa ) sehingga tidak ada seorang priapun yang mau mendekatinya. Akhirnya wanita itu pergi ke suatu tempat dan duduk melamun seraya menyendiri dan berdoa di sebuah curug bernama curug gunung putri, setelah itu keajaiban pun terjadi. Alangkah terkejutnya wanita tersebut dengan perubahan fisiknya, tubuh dan kulit serta muka yang awalnya tidak cantik berubah menjadi sosok wanita yang berkulit mulus, putih dan wajah yang sangat cantik. Area tempat mandi perempuan tersebut di bawah air terjun dan bernama "TIRTA KANOMAN".
Kemudian wanita itu kembali ke pasukanya bersama dengan wanita lainya, namun orang-orang yang di lingkungan itu tidak mengenali dirinya yang berubah menjadi wanita cantik. Singkat cerita banyak para prajurit yang menyukainya dan berniat untuk meminangnya bahkan telah terjadi perebutan diantara para prajurit untuk dapat mendapatkan wanita itu. Melihat perkembangan situasi yang terjadi akhirnya wanita itu memutuskan untuk tidak menerima satu pun prajurit demi menjaga kesatuan dan keutuhan pasukan. Akhirnya wanita itu memutuskan untuk kembali ke curug gunung putri dan melakukan tapa atau semedi untuk meminta petunjuk kepada Sang Pencipta. Dan dalam bertapanya wanita itu telah terucap sebuah janji
"BAGI SIAPA YANG MEMBASUH MUKA ATAU BAHKAN MENYEMPATKAN MANDI DI CURUG GUNUNG PUTRI AKAN AWET MUDA DAN ENTENG JODOHNYA" dan setelah itu sampai saat ini telah menjadi mitos bagi warga sekitar wisata di Curug Gunung Putri.
Dari area curug kalian bisa melanjutkan jalan-jalan ke Puncak Sigendol. Lokasinya berada diatas curug gunung putri. Hanya saja harus hati-hati karena jalanan cukup menanjak.
Di Puncak Sigendol ada tebing Matahari yang sudah disiapkan bagi kalian yang suka foto-foto dengan latar bukit-bukit di wilayah Bruno.
Disarankan agar kalian membawa makanan atau minuman dari bawah karena di area puncak masih jarang yang jualan makanan.
Comments
Post a Comment